Powered By Blogger

Bye- bye 2011 and Welcome 2012

                Malam ini hanya diisi dengan kegiatan memasak Goreng pisang bersama teman- teman serumah. Maklum anak kos di Akhir bulan dan akhir tahun, Tanggal 31 Desember 2011. Jam- jam terakhir Di bulan dan tahun ini. Berharap malam ini akan cepat berlalu dan berganti dengan hari esok berharap semua akan lebih baik di tahun 2012.
                Jam- jam terakhir di malam ini hanya diisi dengan senda gurau di ruang tamu. Kami hanya duduk bertiga di depan pintu rumah. Seraya menikmati lantunan musik dari depan rumah yang sedang tertawa ria menyambut tahun baru. Kami telah menghabiskan waktu bersama selama hampir enam bulan. Kami sudah mengetahui kepribadian satu sama lain.
                Kami tinggal berlima di rumah yang sederhana ini.
Kak Novia kakak tertua di kosan ini. Kami tidak terlalu mengenal Dia karena dia lebih sering menghabiskan waktu di kosan temannya yang tidak jauh dari kosan kami.
                Handa yang seangkatan denganku pergi keluar merayakan tahun baru mungkin. Haha... maklum Dia punya cowok.­
                Nah sekarang Di rumah hanya ada kami bertiga, Aku, Ria dan Kak Weni. Kami hanya menghabiskan hari terakhir di tahun ini dengan ditemani Goreng pisang dan cerita masing- masing. Sebenarnya Kak weni Nggak jomblo (Punya cowok), tapi Dia nggak keluar, mungkin untuk mengimbangi Aku dan Ria yang saat ini sedang “melajang” (Kasian ya!!)
                Kami bercerita tentang harapan masing- masing.
                Ria berharap “Sukses dalam materi pelajaran, segera dapat cowok karena udah hampir setahun Melajang, percintaan dan rejekinya lancar dan ingin dipermudah dalam segala hal”.
Dan kak weni bilang Cuma punya satu harapan “semoga semua Keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT” kalo menurut aku ini sih bukannya “satu harapan” tapi “Tamak”.
                Nah kalo aku lain tapi cukup simpel kok, lebih berharap kepada kebahagiaan orang lain “Semoga orang lain  selalu berdoa untuk kebahagiaandan kesuksesanku”.
                Sebenarnya Aku dan Ria sudah punya target incaran masing- masing. Ria mengincar salah satu tetangga kami yang hanya berjarak satu rumah dari rumah Kami, Inisialnya sama dengan nama Ria “R***”, tapi kasian Ria sejauh ini hanya sekedar harapan karena belum ada jembatan penyambung antara Ria dan R***. Aku sebenarnya berani ngomong langsung dengan sang tetangga. Tapi mengingat Ria itu cewek so kami harus agak Jaim.
                R*** termasuk cowok yang agak susah di selami (emangnya Laut?) padahal kami udah ngasih sinyal,minjam cangkul dengan alasan untuk membersihkan depan rumah, sering nyagil- nyagil nggak jelas, tapi tatap aja dia nggak ngerti- ngerti dengan sinyal yang kami kasih.
                Yang bikin Ria jengkel adalah saat R*** berjalan tepat di samping Ria, jangankan “Menyapa” “melirik aja nggak” yang sabar ya Ria. Allah selalu memberikan yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
                Positif Thinking ajalah mudah- mudahan hati R*** segera luluh (Amin). Hahah.  . .
                Satu- satunya yang bikin Ria bertahan dengan kondisi yang seperti ini adalah dari ceritaku dengan Eks- tetanggaku yang tinggal di ujung jalan dekat rumahku. Aku dan Si Eks- tetangga itu sudah setahun lebih saling “Ingin mengenal satu sama lain” tapi dahulu kala (udah mulai mendongeng nich) kami sama- sama nggak punya “jembatan alias Teman Comblang”. Tapi setelah Lebaran di September 2011 ini Allah mulai membukakan jalan untuk kami (Alhamdulillah ya.....).
                Walaupun sampai sekarang hubungan kami belum jelas.
Tapi pusing mau nulis apa. Nggak konsen coz depan rumah ribut. Belum jam 12 udah bunyiin terompet and musiknya DD “Dugem Dangdut” “DJ dangdut” ato apalah......
               


0 komentar: