Powered By Blogger

Welcome In Mekar Jaya



            16 juli 2013 bertepatan dengan H+ 6 Ramadhan 1434 H. Ramadhan kali ini benar- benar berbeda, puasa di perantauan dan jauh dari orang tua, pindah rumah serta harus memenuhi sebuah mata kuliah pengabdian masyarakat KKN PPM Mandiri yang nota bene tugas yang dipikul susah- susah gampang karena kami harus bersosialisasi dengan masyarakat setempat dimana kami ditempatkan.
            Setelan hitam berdiri di depan kaca yang seukuran dengan tinggi badanku, bercermin diri “Sejauh mana aku sudah bermanfaat untuk orang lain?” “Nothing” itulah jawaban yang keluar dari fikiranku! Belum ada satupun partisipasiku untuk mengabdi kepada masyarakat. Betapa malunya dengan diri ini karena belum bisa memberi manfaat pada orang lain, seperti yang selalu dikatakan oleh teman “Pejuang mimpi” “Hiduplah untuk menebar manfaat untuk orang- orang di muka bumi ini, tapi jangan mau dimanfaatkan oleh orang lain”.
            Well dihari pemberangkatan ke lokasi KKN PPM Mandiri ini saya menanamkan niat dilubuk hati yang paling dalam (iyaaaaaa rada lebayyy) untuk mengabdi kepada masyarakat mekar Jaya kecamatan Sungai Gelam yaitu lokasi penempatan kami. Everything gonna be okay !! Bless Us God *Hopeeeee*
            Jam 9.00 WIB jadwal keberangkatan kami ke lokasi penempatan, maklum waktu Indonesia bagian Jambi pemberangkatan kami sedikit ngaret, yaitu sekitar jam 10.00 WIB. Dosen pembimbing lapangan mengarahkan teknis keberangkatan kami, yang menggunakan dua mobil dan beberapa motor. Planning awal “cewek kece” (panggilan saya untuk Ibu- Ibu peserta KKN PPM Mandiri 2013 di mekar Jaya) yang akan mengendarai motor ke lokasi, mengingat dan menimbang faktor keselamatan si Ibu- ibu kece ini maka planning diubah 180° , so si Ibu- ibu kece ini dipindahkan k mobil dan si bapak- bapak yang mengendarai motor.
            Setelah 30 menit perjalanan, kami berhenti di Balai desa untuk serah terima Mahasiswa peserta KKN PPM Mandiri ini oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) kepada Kepala Desa setempat. Setelah acara penyerahan mahasiswa Peserta KKN ini, kami beranjak ke Posko yang berlokasi lebih kurang 1 km dari balai desa.
            Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat karena adzan asyar sudah berkumandang, kami bersiap- siap untuk mandi dan menghadiri acara buka bersama posko I dan posko II sore hari ini. Suasana yang berbeda sudah mulai dirasakan, dimana kami harus mengesampingkan kemewahan, mengesampingkan “Pribadi” karena kami harus hidup berlandaskan kesederhanaan, mementingkan kebersamaan ‘Together we share, together we strong’ (dikutip dari slogan posko teman saya) karena ini banyak benarnya. Semua harus dilakukanbersama- sama, saling bahu membahu membantu sama lain “Pekerjaan berat akan terasa ringan apabila dikerjakan bersama- sama”.
            Momen buka puasa pertama bersama keluarga baru peserta KKN PPM Mandiri di Desa Mekar Jaya ini sangat berkesan, “respect each other” karena ada beberapa teman yang ikut berpuasa untuk menghormati yang sedang menjualankan ibadah puasa.
            Buka puasa perdana ini bertempat di Posko II Putri, sekaligus doa bersama untuk salah seorang teman yang berulang tahun 14 Juli lalu, acara dilanjutkan dengan taraweh berjamaah di Mushalla yang berjarak beberapa puluh meter dari rumah bu Tini (Posko II).
            Kembali ke Posko I untuk istirahat dan persiapan sahur dengan menu seadanya. Mie rebus+ telor Dadar mene sederhana namun terasa nikmat karena dimakan bersama- sama. Semoga menjadi berkah untuk menjalankan puasa hari ini. Amin
Mekar Jaya, Juli 2013
           

Buka Puasa Perdana



Setelah Semalam melewatkan sahur perdana, tentunya hari ini saya enggak mau melewatkan Buka puasa perdana dengan bela-belain enggak tidur siang karena saking takutnya ketiduran pas buka (padahal emang gak sempat tidur siang).
Jam 16.00 Waktu Indonesia bagian Jambi sampai di depan pintu kos dengan selamat dari dehidrasi karena panas terik yang menembus ubun- ubun. Belum sempat meregangkan badan tiba-  tiba hape yang jarang banget berdering jam segini.  “Ayani_z : Say kerumah sekarang antar ke bengkel” always like that susah senang selalu berdua, maklum bawaan lahir udah kayak sendok sama garpu, saling melengkapi.hehe
Petualangan sore ini dilanjutkan dengan hunting takjil untuk berbuka puasa, ya yang namanya juga puasa seleranya kayak ibu-ibu ngidam aja. Si temen yang satu ini ngidam Kelapa muda yang murni. Mau nyari dimana coba di Mendalo Raya ini? Karena sepanjang jalan kami ga nemu yang namanya ‘Buah Kelapa’ yang ada Cuma “Es Dogan yang udah dicampur sirup” biasanya sih kalo ngidam dogan murni akunya beli di Depan SMP 7. Its imposible to go there right now secara udah mau buka puasa gitu. Ga mungkinkan buka puasa perdana terlewatkan lagi hehe..... Alhasil sendok dan garpu memutuskan untuk membeli dogan yang ada aja (hidup banyak pilihan).
Finally si soulmate yang tak terpisahkan di dalam piring “Sendok dan Garpu” berbuka dengan es dogan.
Buka perdana hari ini memang suasana yang berbeda, makan berdua dengan lauk seadanya dan ditemani sebuah lilin yang menyala diantara kami (iya , mati lampu)

Sahur Yang Terlewatkan



Selasa 9 Juli 2013 suasana Ramadhan sudah terasa, malam ini kami mulai melaksanakan ibadah taraweh di Mesjid Darussalam yang terletak beberapa ratus meter dari rumah. Taraweh kami jalani dengan khidmat karena semangant menyambut bulan suci masih menggebu- gebu. Sepulang taraweh dengan tidak mengurangi semangat Uin Nini dan Uin Wiwi (nama disamarkan) keluar rumah berniat membeli lauk untuk menu sahur nanti malam, kebetulan saya kebagian tugas "Stay at home" sambil mengerjakan tugas.
Benar- benar perjuangan '45 untuk mencari lauk malam ini, karena hampir semua "RM tutup spesial puasa' alias gak ada yang jualan. Pantesan Duo Uin ini lama banget diluarnya hanya demi "Sahur perdana". hehe.... anak kos memang super Hero.
***
“Segerakan berbuka dan akhirkan sahur" begitulah bunyi hadist Nabi kita Muhammad SAW. Tapi akhirkan sahur juga enggak akhir- akhir banget ya! Beginilah kondisi Mblo yang ngekos yang enggak dibangunin alarm terampuh “suara merdu emak tercinta” maupun deringan hape telpon dari sang pacar.
Sahur   perdana yang terlewatkan, inilah judul perjuanganan kita pagi ini. Bangun 5 menit menjelang imsyak yang disibukkan mengecek enam alarm yang ga bunyi (masyaAllah ngebo banget yak), tentu saja hal itu udah menghabiskan 2 menit untuk nyari2 hape diantar tumpukan bantal, belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk melawan rasa malas untuk berjalan ke dapur alhasil H-2 menit imsyak sampai di dapur tercinta. Karena perjuangan untuk mencegah dehidrasi hal pertama yang saya ambil adalah gelas yang terletak diatas kulkas, meneguk segelas air dingin menjadi  menu utama sahur perdana pagi ini.
            Mataku tertuju pada jam dinding yang seakan memberitahu masih ada sedikit waktu menjelang imsyak, “Membuka pintu kulkas dan mengambil sebutir kurma” alhamdulillah ucap saya sembari bersyukur sahur pagi ini masih bisa menyantap sebutir kurma dan segelas air dokter (air putih).  Semua Sahur pagi ini dilakukan dengan cepat secepat-cepatnya melebihi kecepatan cahaya, semua demi kelancaran puasa perdana hari ini (Semoga berkah, amin)
            Memang sih sahur pagi ini agak bertolak belakang dengan hadist Rasulullah SAW, yang menyebutkan “Berbukalah dengan sebutir kurma dan dalam jumlah yang tidak berlebihan, nah pada pagi yang berbahagia ini saya hanya sahur dengan sebutir kurma dan segelas air putih” hal ini memang tidak berlebihan karfena bagian yang terpenting dari puasa adalah bagaimana cara kita menjalankannya, bagaimanacara kita membuat bulan ini special dengan edisi amal kebaikan yang berlimpah agar bulan suci menjadi berkah.
 "Bedeng Merah -Putih" 2013