Powered By Blogger

Yha's Experiences: Di persimpangan jalan

Yha's Experiences: Di persimpangan jalan: Setelah pertemuan malam itu, wajah itu selalu terlintas difikiran. Hati ini selalu merindukan dia. Aku tak pernah merasak...

Di persimpangan jalan


                Setelah pertemuan malam itu, wajah itu selalu terlintas difikiran. Hati ini selalu merindukan dia. Aku tak pernah merasakan hal yang seperti ini sebelumnya. Ya, semua ini berawal dari pertemuan yang tak terencana pada malam itu. Awalnya yang biasa saja dan dia bukanlah “Pusat perhatianku” selama ini.
                Dia hanya tetangga yang setiap hari lewat di depan rumahku. Aku tak mengenalnya sebelum ini. Aku hanya tau dia tinggal di ujung  jalan dekat rumahku. Setelah perkenalan itu dia selalu ada di fikiranku. Selalu ingin melihatnya di depan mata. Ini terlalu aneh, Dia bukan siapa- siapa.Tapi hati ini selalu terbayang wajahnya. Padahal belum genap lima hari setelah perkenalan itu. Tapi dia sudah merebut semua perhatianku. Dia membuat aku tercengang kagum saat aku melihatnya dari kejauhan.
                Pertama kali aku tercengang kagum setelah malam itu adalah saat dia pulang kuliah dan lewat di depan mataku. Aku tak percaya dengan apa yang ku rasa saat kedua sudut bibirnya melebar dan tersenyum ke arahku. Aku jadi selalu betah duduk sembari menatap jalan berharap dia akan lewat di depan mataku dan menebarkan senyum manisnya itu.
                Lima hari sudah kami saling menyapa lewat handphone dan jejaring sosial, berbagi dan berceerita bersama.
                Hari ini seperti hari- hari sebelumnya dia kembali menyapaku, mengingatkan aku untuk mengawali hari dengan persiapan yang matang agar hari yang kami lalui berjalan dengan inda dan berharap hari ini kami bisa dipertemukan.
                Entah jodoh entah takdir kami di pertemukan di persimpangan jalan. Aku melihatnya, tapi Dia tak menyapaku. Ya,aku sedikit kecewa karena dari kejauhan aku sudah menyiapkan senyuman termanisku untuk dia.Tapi aku tak ingin bersedih dengan keadaan ini, anggap saja Dia tak melihatku. Aku mengirimkan seuntai pesan singkat padanya dan bertanya mengapa dia tak menyapaku saat dia sudah di depanku. Ya jawabannya tidak terlalu mengecewakan, di jawabnya dengan singkat dan melegakan “Maaf aku tak melihatmu, sebenarnya aku begitu ingin melihat indah wajahmu” aku merasa menjadi orang paling bahagia di Bumi ini karena aku telah menemukan “malaikat pelindungku” yang akan selalu menjagaku, yang akan mengingatkanku saat aku tengah lupa, yang akan membuatku tersenyum saat dia ada di depanku atau di manapun dia berada.
                Sore harinya aku berniat mengunjungi kawanku yang berada tepat di depan rumahnya. Tapi lagi-lagi kami tak bisa saling memberikan senyuman dari kejauhan. Kali ini aku yang tak melihatnya ^_^
                Mungkin Tuhan merencanakan sesuatu yang lebih besar untuk kami. Semoga ini akan menjadi awal yang baik untuk memulai sebuah ikatan.Amin

Second experiences

                Setelahh malam itu, dia selalu menjadi pembicaraan kami dan yang lebih menghebohkan adalah teman baikku juga menyukainya. Kami sepakat untuk bersaing secara sehat, siapapun yang memenangkan hati Briant kami harus menerima dengan lapang dada.
                Aku mulai berfikir bagaimana cara aku bisa kembali bertemu dengannya? Mungkin sudah menjadi rencana Tuhan malam ini kami didekatkan. Tiba- tiba hp teman sekosku berbunyi dan itu pesan dari Briant. “Kak boleh minjam handuk nggak? Briant di kos tapi kunci di bawa kawan” tapi kami telat membalas sms Briant karena sinyal operator telpon seluler kami sedang gangguan. Namun akhirnya pesan kami juga terkirim “Ambil ke rumah aja briant” “Nggak usah kak udah malam, malu ke kos cewek”  hilang sudah kesempatanku untuk meminjamkan handukku untuk Briant.
                Ternyata ini bukan akhir melainkan sebuah awal aku bisa dekat dengannya karen akeesokan paginya Briant mengirimkan pesan singkat pada kawan sekosku yang berisi “Kak minta no hp kawan sekos kakak”.
                Tak lama hp-ku berdering dan ternyata itu sms dari Briant yang berisi ucapan terima kasih tapi ini salah, seharusnya aku yang berterima kasih padanya karena sudah cukup membantu.
                Smsan berlanjut dari pagi itu sampai sekarang. Dan ini sudah menjadi awal yang baik untuk kami (amin)Ternyata sifatnya bertolak belakang dengan wajahnya yang sok cuek. Haha
                Semoga hanya kenangan indah yang akan mewarnai semua ini

Kesan pertama

                Sudah beberapa hari lampu ruangan tamu kosanku tidak menyala dikarenakan bola lampunya putus. Gelapnya malam kami hanya ditemani setitik cahaya dari sebatang lilin yang menyala. Yang emnjadi fikiran bukanlah masalah bola lampu yan putus itu tapi yang jadi kendala adalah “Bagaimana cara mengganti bola lampu itu?” “Dengan apa kita bisa mengganti bola lampu itu?”
                Beberapa hari telah berlalu, masalah lampu itupun belum terpecahkan. Sore itu salah satu kakak satu kosanku memintaku untuk mengantarnya ke tukang jahit yang tidak jauh dari rumahku. Di tempat tujuan, tepatnya di depan rumah tukang jahit itu kakak satu kosanku memanggil “kumbang.... kumbang” (*anggap saja kumbang). Aku tetap tidak peduli yang aku tau toh di situ rumah salah satu kawan sefakultasku. Tapi keesokan harinya kami kembali mendatangi rumah tukang jahit itu. Kakak sekosku kembali memanggil nama yang sama. Yang sangat mengejutkanku ternyata yang dipanggil Kakak sekosanku bukanlah kawan serumah teman sefakultasku melainkan tetangganya yang menjadi buah bibir semua teman- temanku.
                Ya dia tetanggaku, tetangga teman- temanku, idolaku dan juga idola teman- temanku. Setahun lamanya kami mencari dan mengamati identitas dan gerak- gerik “kumbang” kami hanya tau Dia satu kampus dengan kami namun berbeda fakultas dan fakultasny atepat berada di samping fakultasku. Hanya info itu yang kami dapatkan karena yang kami tau dia orangnya tertutup.
                Aku tercengang saat kakak sekosku memanggil namanya, sejenak aku terdiam dan menyiapkan diri untuk bertanya “Kakak kenal dia?” “Kenal koq, Dia tetangga and adek kelas kakak, keluarga kami juga udah saling kenal” Kaki rasanya sudah tidak menginjak bumi dan hati ini rasanya ingin berteriak keras agar seluruh dunia tahu apa yang selama ini di cari sudah kami temukan. Sepanjang perjalanan sampai beberapa hari setelah hari itu kami selalu membicarakan dia.
                Ide cemerlangpun terlintas dalam fikiran “menyelam sambil minum air” “Masang lampu sekalian kenalan”. Kakak sekosku meminta Dia untuk membantu kami memasang bola lampu rumah. Dia bersedia dan datang kerumah, namun naasnya saat dia punya waktu kami sedang tidak di rumah. Kamipun meminta di adatang keesokan malamnya. Ya, tepatnya malam ini, Dia datang dengan menggunakan Kaos hitam dan boxer bola karena dia akan sekalian bermain futsal.
                Dia memulai memasang lampu dengan bantuan sebuah motor sebagai pijakan karena kami tak mempunyai tangga ataupun kursi. Setelah proses pemasangan lampu suasana rumahpun terasa lebih hidup dan terang. Masya Allah...... Aku bisa menatap indah wajahnya walaupun agak sedikit malu untuk menatap matanya saat dia juga menatapku. Ini kuasamu ya Allah selama ini aku hany abisa memandanginya dari jauh, dari jendela kamarku saat dia lewat di depan rumahku. 
                Suasana belum mencair karena dia masih fokus berbicara dengan kakak sekosku, aku hanya menunduk dan diam sembari sesekali menatap wajahnya. Hanphone kakak sekosku berdering dan ternyata itu dari orang tuanya, dia keluar rumah dan duduk  di depan teras sambil menelpon orang tuanya itu. Dia duduk tepat di hadapanku walaupun dengan jarak yang sangat jauh, dari ujung ke ujung.
                Suasana mulai mencair saat dia mulai bertanya “Jurusan apa?” dan di lanjutkan dengan pertanyaan- pertanyaan lain. Masya Allah betapa terkejutnya aku. Bukannya hanya wajahnya yang tampan bak Nabi Yusuf yang terlahir di akhir zaman. Tapi akhlaknya begitu mulya, di usia yang masih sangat belia dia sudah memikirkan pertanggung jawaban untuk anak istrinya besok. Dia sudah memikirkan rencana kedepannya untuk membantu dua orang adiknya dan mengurus orang tuanya. Anggapanku selama ini salah, aku mengira dia orang yan sombong, cuek, dll. Tapi semuanya bertolak belakang.
                Andai dia yang menjadi imamku besok, tak bisa ku bayangkan betapa bahagianya aku menjalani hidup mencari ridho-Mu ya Allah.
                Semoga esok aku akan mendapatkan imam yang baik yang bisa menuntunku menuju surga-Mu ya Allah. Amin

It is about love

Cinta menumbuhkan kebahagiaan
dalam kebersamaan,
kerinduan saat terpisah,
kegalauan dalam ketidak-jelasan,
kepedihan karena ketidak-setiaan,
kenangan pada masa lalu,
dan harapan pada masa depan

Cinta mengenalkan kehidupan
kepada yang muda,
dan kebijakan kepada yang tua.

Cinta adalah keindahan Illahi,
yang menjadi pemulia jiwa
yang memelihara keindahan pekerti,
dan penista bagi yang hanya memanjakan nafsu.

Illahi, Sang Maha Cinta,

Manjakanlah aku dalam kebenaran dan cinta-Mu.

Aamiin

Di Tilang

                Dua sejoli yang berniat mengunjungi Sang Ayah yang sedang berada di salah satu Hotel Berbintang di Kota ini akhirnya memulai perjalanannya ba’da shalat Zuhur. Sepanjang perjalanan pergi dua sejoli ini menikmatinya dan berharap bisa melepas rindu dengan sang Ayah karena sudah lama nggak ketemu sejak libur Lebaran berakhir. Moment ini mungkin akan menjadi moment yang sangat penting dalam sejarah hidup Dua sejoli ini.
                Sesaat setelah sampai di tempat tujuan dan bertemu dengan sang Ayah, karena tak ingin melewatkan moment spesial ini mereka bergegas pergi mencari tempat makan dan pilihan merekapun jatuh ke “Pizza Hut” yang berlokasi tidak jauh dari Hotel tersebut. Moment makan siang ini pun terasa begitu indah dan mungkin ini akan jadi cerita menarik untuk diceritakan pada teman- teman kos yang lain.
                Perjalanan mengunjungi sang Ayah berjalan dengan baik dan tanpa hambatan sedikitpun, begitu juga dengan moment makan siang. Tapi yang lebih mengejutkan adalah saat perjalanan pulang ke tempat kos yang lumayan jauh dari lokasi hotel tersebut. Dua sejoli ini bingung akan “Jalan mana yang mau di pilih untuk pulang menuju rumah???”
                Saat kebingungan datang, tanpa disadari Dua sejoli ini mengambil jalan yang salah, jalan di mana akan berujung ke “Jalur satu arah” yang menuju arah Hotel tadi. Saat sudah sampai di jalur ini dua sejoli ini semakin bingung “Kok bisa sampai sini lagi??”
                Dari kejauhan di persimpangan Rumah Sakit Dr. Branata ada POS jaga Polantas yang memantau arah jalan dua sejoli ini . Dari arah yang lain dua sejoli ini berniat ingin menanyakan arah jalan pulang pada Pak Polisi yang berjaga di pos tersebut. Dari Pos jaga pun Polisi memberi aba- aba agar dua sejoli ini berhenti. Aji mumpung dua sejoli ini menganggap Pak polisi ini ingin membantu mereka karena tau mereka sedang kebingungan. Polisi tersebut bertanya “Dari mana dek? Kenapa lewat sini? “Dari abadi Suite pak, kami nggak tau jalan pulang ke M*****o” “Dek kalo mau pulang ke mendalo dari Abadi belok kiri lurus aja” ujar pak polisi. “Udah terlanjur belok kanan pak, tau- tau sampe sini”, “STNK dan SIM kalian mana?” “Nggak ada pak, ini motor kawan”. ”Alhasil Dua sejoli ini di tilang dengan kesalahan : “Pertama salah mengambil jalan, kedua tidak mempunyai STNK dan yang terakhir tidak punya SIM”.
                Setelah dilakukan perincian total denda yang harus di bayar Rp. 250.000,00,- karena tidak membawa uang cukup, dua sejoli ini bertanya dengan PD nya dan tanpa nnego tentang denda mereka bertanya “Pak ATM BNI dekat sini di mana?” dan dengan tidak kalah Pdnya Polisi tersebut menjawab “Di sebelah ada dek, cepat ya!!!”
                Akhirnya uang Rp. 250.000.00,- melayang. . . . . .  (-­­_-)” hufffffttttttt

Cemburu is Jealous

Rasa cemburu adalah tanda
bahwa cintamu itu harus memiliki.
Rasa cemburu itu wajar,
karena engkau menuntut
untuk menjadi yang pertama
dalam semua daftar kepentingan
dalam hidup kekasihmu.

Jika ada yang mengancam

kedudukanmu dalam cintanya,
hatimu akan meradang dengan kesedihan,
kemarahan, tuntutan, dan ancaman.

Tapi,

jika engkau yakin dengan nilai dirimu,
sesungguhnya dia-lah yang rugi
jika menggantikanmu.

Marahlah, tapi tetaplah berlaku anggun.


Inspired by : Mario Teguh

Untukmu Adinda

                Benarkah kau masih mengharapkan Dia?
                Seperti kata pepatahMencintai seseorang  yang tidak kita miliki lebih baik dari pada memiliki orang yang tidak kita cintai”. Ada banyak pepatah yang bercerita tentang cinta “Cinta tak harus memiliki”. Nah dua pepatah ini ada hubungannya dengan postingan kali ini.
                Kali ini kita akan membahas tentang “Mantan kekasih”. Ya tak bisa dipungkiri kalo diantara banyak mantan kekasih, hanya ada salah satu dari mereka yang benar- benar membekas di hati kita. Sedikit mengeluarkan unek- unek di hati.
Nah dari pengamatan (bukan bermaksud ikut campur urusan kamu), tapi aku perhatikan kamu begitu mengharapkan “Dia”. Sebenarnya ini sama sekali bukan urusanku. Tapi ini akan menjadi masalahku kalo kamui nekat (Be positive).
Sekedar saran untukmu, dulu dia hanya menarik ulur hatimu karena sebenarnya kamu juga hanya pelarian untuknya. Dia tak sepenuhnya untukmu karena di hatinya mungkin hanya ada satu orang yang sering kamu bilang orang ketiga.
Ingat hal- hal yang menyedihkan yang telah dilakukannya padamu. Pertama, saat pacaran denganmu dia masih mengharapkan mantan kekasihnya. Kedua, Dia meninggalkanmu dengan alasan yang kurang masuk akal karena dia pengen balik ama mantannya. Ketiga, Saat kamu udah punya cowo’ laen tiba- tiba dia nembak kamu padahal sebelumnya dia udah nembak mantannya itu, Keempat, pas kalian udah jadian dia pergi tanpa berita untuk kamu, coz dia sedang PDKT ama mantannya itu, Kelima, akhirnya dia memberi kejelasan untuk hubungan kalian dan dia balik ama mantannya dulu.
Apa ini belum cukup? Kamu cewek, kamu lebih layak dapet cowok yang lebih bisa bikin kamu bahagia. Sekarang udah ada cowok yang cinta mati ama kamu. Apa kamu mau Cowok itu bernasib kayak kamu?
Jangan. . . . karena itu hanya akan menyiksa perasaanmu. Sekarang lebih baik kamu “Mencintai apa yang kamu miliki”
inspired by someone's status :
sdah ak duga km msih brhrap dgn.a...
ak cma tmpat prsnggahan mu ja...